Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
-Paragraf induktif adalah
Paragraf yang gagasan atau kalimat Utamanya terletak diakhir paragraf
Bagian-bagian paragraf
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih
dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas
beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat
dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan
kalimat penghubung.
Tujuan
pembentukan paragraf
1. Memudahkan
pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
2. Memisahkan dan
menegaskan perhentian secara wajar dan normal
Jenis-jenis Paragraf
Berdasarkan isinya:
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/
fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati
kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang
pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur
15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.
Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan
kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Berasarkan letak kalimat
utama:
- Paragraf Deduktif adalah paragraf yang gagasan atau kalimat
utamanya terletak diawal paragraf.
Contoh Paragraf Deduktif:
Balon sebenarnya adalah pesawat terbang yang paling
sederhana. Balon biasanya terdiri dari kantong bulat yang terbuat dari
kertas,sutra atau kain yang dilapisi karet. Dikantong itu ter – dapat udara
panas dan hidrogen atau helium. Kantong itu dapat diikatkan dengan tali atau
jala kesebuah keranjang untuk membawa penumpang atau barang.
Contoh paragraf Induktif:
Mula-mula, Sutan Duano mengambil air dari
sungai. Air itu kemudian disiramkan ke tanamannya. Ia berharap perilakunya
terhadap tanaman bisa dilihat oleh petani-petani lain.Apabila para petani telah
mengetahui hasil panen tanaman yang disiram lebih baik dari pada yang tidak
disiram,mudah bagi Sutan untuk mengajak petani tersebut. Bagi Sutan Duano,
yang penting adalah memberi keteladanan cara bertani yang baik.
-Paragraf Campuran
(DeduktifInduktif) paragraf campuran :kalimat/gagasan utamanya terletak di awal
paragraf dan ditegaskan kembali di akhir paragraf
Contoh Paragraf Campuran
(Deduktif-Induktif) :
Benda cagar budaya di Indonesia menjadi incaran
kolektor. Salah satu benda tersebut adalah arca Aksobhya Buddha yang sedang
duduk bersila dengan kedua telapak tangan di atas paha. Benda seni tersebut
tergolong barang dagangan yang harganya tak ternilai. Penawaran sempat dibuka
dengan harga US$ 300.000 atau sekitar tiga miliar rupiah. Harga selangit itulah
yang ditawarkan Balai Lelang Christie’s di New York. Hal ini membuktikan
bahwa benda peninggalan sejarah bangsa Indonesia banyak diburu oleh para
kolektor.
Berdasarkan tujuannya paragraf
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
-
Paragraf pembuka memiliki
peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk sampai pada masalah yang akan
diuraikan oleh penulis.
Contoh:
Pemilu baru saja usai.
Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun,
tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress
berat hingga tidak bisa tidur
dan tidak mau makan.
-
Paragraf penghubung
berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas oleh seorang penulis. Semua
inti persoalan yang akan dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini.
Contoh:
Tidak ada pendekatan paling pas untuk
mengarahkan remaja. Akan tetapi, pendekatan hati yang dilakukan orang tua bisa
mencapai hasil paling baik.
- Paragraf penutup bertujuan
untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan. Paragraf ini bisa berisi tentang
kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam paragraf penghubung, atau bisa juga
berupa penegasan kembali hal-hal yang dianggap penting dalam uraian- uraian
sebelumnya.
Contoh:
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
KESIMPULAN
Paragraf
terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara baik. Pembentukkan paragraf
yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Untuk
itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik. Kerangka struktur paragraf
dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
By: Melinda Permata Putri
By: Melinda Permata Putri
0 komentar:
Posting Komentar